SRIKANDI TANGGUH, ILMUWAN MENDUNIA YANG BERSAHAJA, Testimoni Untuk Prof Dr. Hj AMany Lubis

Editor : Dzikri Rahmat Romadhon, M.Pfis., dkk

Ukuran Buku : 14 x 21 cm

Jumlah Halaman : xviii + 362 Halaman

Ediotor : Aprillia Koeshendraty

Terbit : Desember Tahun 2022

Berbeda dengan buku-buku testimoni lainnya yang lebih menguraikan secara rumit dan selayaknya artikel ilmiah membahas suatu pemikiran, buku ini lebih membumi dan dapat dicerna oleh semua kalangan. Bahkan lebih emosional dan mengibrah. Tidak hanya sekedar testimoni tapi menyiratkan refleksi dan kehangantan sebuah hubungan antar manusia. Kesan yang dirasakan oleh semua testimoner, tidak pandang bulu baru kenal atau sudah cukup dekat, baik perempuan atau laki-laki, baik seorang guru atau murid, dari negara lain maupun pribumi, kalangan akademisi atau ulama, hingga bawahan maupun kawan sejawat; nyaris semuanya memiliki kesan positif dan membangun. Banyak kesan yang penuh hikmah yang diungkap para testimoner. Meski sekilas dan hanya pandangan mata, namun membaca buku ini dapat memotivasi dan mendapatkan pembelajaran yang bermanfaat untuk para generasi berikutnya agar menjadi sosok yang tangguh dan berdedikasi namun tetap bersahaja. Selamat Membaca

Judul buku “Srikandi Tangguh” diambil dari kesan salah satu gurunya yang sangat mengenalnya sejak kecil. Gurunya tersebut adalah teman sebaya ibunya yang cukup dekat. Gurunya tersebut adalah Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, SH.,MA, seorang pensiunan Guru Besar UIN Jakarta dan Hakim Agung. Baginya, Prof. Dr. Hj. Amani Lubis, MA adalah “Srikandi” abad modern yang rasyidah, cerdas dan tangguh. Seorang perempuan yang tampak selalu sehat, walaupun banyak sekali kegiatan, tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Ia memiliki networking yang luas, baik di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, nasional maupun internasional. Wataknya “kalem” dan tenang dalam menghadapi masalah yang timbul, meski mengambil kebijakan yang kurang populer. Sebagai Rektor UIN Jakarta, ketangguhannya juga tampak bila menghadapi masalah krusial dan berat, namun menghadapinya dengan tenang dan tidak lepas dari senyum.

Sedangkan “Ilmuwan yang Mendunia” juga diakui oleh gurunya, mufassir Indonesia, Prof Dr. Quraish Shihab yang cukup dekat dengan ibu bapaknya sebagai sahabat yang memiliki perhatian besar terhadap ilmu pengetahuan dan girah keagamaan, sehingga tidak heran jika Amani Lubis tumbuh berkembang dalam iklim keagamaan dan ilmiah. Ia berkali-kali mendengar dan mengikuti pemaparan Amany Lubis dalam berbagai pertemuan international di luar negeri, sehingga menunjukkan  dalam fora internasional  jika di Indonesia ada ilmuwan perempuan yang sejajar dengan ilmuwan-ilmuwan manca negara.

Sedangkan “Bersahaja” merupakan kesan yang dirasakan secara kesuluruhan dari para pemberi testimoni baik dari kolega maupun handai taulan. Ia selalu hangat kepada para koleganya dan menyempatkan diri selalu menghormati siapapun yang mengundangnya. Ia selalu menyediakan waktu untuk hadir dalam acara-acara penting, di tengah kesibukan aktivitas yang dijalani. A busy person has time for everything, seseorang yang sibuk akan menyediakan waktu untuk mengerjakan banyak hal, maka bila ingin suatu tugas dikerjakan dengan baik dan tuntas, berikanlah tugas tersebut pada orang yang sibuk. Ungkapan ini dapat menggambarkannya, sebagai sosok pemimpin perempuan yang berkiprah dalam ruang lingkup yang luas, senantiasa berkomitmen pada tugas, dan dapat diandalkan.

Ia telah melakukan perjalanan akademik dan non akademik di lebih dari 30 negara. Rangkaian karya, prestasi serta kontribusinya untuk memajukan institusi dan negeri ini sudah tidak diragukan lagi. Selain aktif sebagai seorang tenaga pengajar, juga terlibat dalam berbagai forum akademik serta organisasi sosial, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Kepakarannya sebagai Guru Besar Sejarah Politik Islam disertai dengan kemampuan komunikasi yang baik mengantarkannya dalam perjalanan karir yang mengesankan. Selain aktif sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga (2020-2025), beliau juga berperan aktif sebagai ketua pengurus pusat ilmuan muslimah Indonesia Majelis Alimat Indonesia (MAI).

Kebersahajaannya, mengantarkan Amany Lubis mewarnai beberapa gerakan organisasi internasional yang diikutinya, antara lain Asian Muslim Action Network Bangkok, Rabitah Al-Jami’at Al-Islamiya, Anggota Majelis Fatwa Uni Emirat Arab, Perempuan aktivis Al-Qur’an dari Kementerian Wakaf Iran, serta Forum for Promoting Peace in Muslim Society Abu Dhabi. Kapabilitasnya dalam diseminasi gagasan-gagasan intelektual menjadi dasar utama MURI memberikan penghargaan dan apresiasi khusus, yakni sebagai Rektor Perempuan Pertama UIN di Indonesia.

Ia terlahir sebagai perempuan dengan bakat akademik yang tinggi, terbukti melalui kemahirannya dalam menguasai berbagai bahasa asing, mulai Arab, Inggris, Prancis, Turki, Melayu dan Indonesia. Bakat inilah yang mengantarkannya sebagai salah seorang Ulama Perempuan Indonesia yang berkiprah tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Bahkan, Ketua Majelis Alimat Indonesia (MAI) ini merupakan perempuan pertama dari Asia Tenggara yang diundang untuk menyampaikan ceramah di depan Raja Maroko Muhammad VI dalam forum bergengsi Al-Durus al-Hasaniyah pada tahun 2017.

Banyak kesan yang penuh hikmah yang diungkap para testimoner. Meski sekilas dan hanya pandangan mata, namun membaca buku ini dapat memotivasi dan mendapatkan pembelajaran yang bermanfaat untuk para generasi berikutnya agar menjadi sosok yang tangguh dan berdedikasi namun tetap bersahaja. Selamat Membaca..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *